Simulasi Pilkada 2020 |
SINTANG, borneopost.id - Pjs Bupati Sintang, Florentinus Anum bersama Ketua KPU Kabupaten Sintang, Hazizah dan Komisioner KPU Kabupaten Sintang yang lainnya mengikuti simulasi pemungutan suara di TPS pemilihan bupati dan wakil bupati Sintang tahun 2020 di halaman Indoor Apang Semangai Sabtu (21/11).
Pjs Bupati Sintang, Florentinus Anum menyampaikan simulasi tersebut menunjukan bahwa KPU sudah siap melaksanakan agenda nasional yakni Pilkada 2020. Menurutnya, simulasi ini penting karena Pilkada tahun 2020 beda dengan Pilkada sebelumnya karena dilaksanakan ditengah pandemi covid-19. Kondisi ini kata dia, membuat banyak hal baru yang harus diperhatikan baik oleh penyelenggara maupun oleh masyarakat pemilih.
“Simulasi ini diharapkan bisa memberikan informasi yang lengkap sehingga pada hari H nanti bisa berjalan dengan baik,” harap Florentinus Anum.
Ketua KPU Kabupaten Sintang, Hazizah menjelaskan proses pemungutan suara oleh KPPS memang harus dilakukan simulasi mengingat Pilkada 2020 disaat pandemi covid-19. “Ada hal baru yang harus kita laksanakan baik dalam hal teknis pemungutan dan penghitungan," ujarnya.
Menurutnya, simulasi menunjukan tata cara yang harus dilakukan oleh KPPS dan masyarakat yang akan mencoblos. "Inilah yang harus dilakukan. Jumlah pemilih dalam satu TPS maksimal 500 pemilih. Kemudian, formulir juga banyak yang ditiadakan. Yang ada formulir C Plano” terang Hazizah
“Sebutan undangan juga sudah tidak ada tetapi formulir C pemberitahuan yang berisi informasi pemilih ditentukan jam berapa harus datang ke TPS untuk mengurangi kerumunan. Pemilih yang datang wajib memakai masker, saat datang dan pulang wajib cuci tangan. Kami siapkan fasilitas cuci tangan. Dalam hal bilik suara, kami siapkan 3 bilik. Dua bilik untuk yang suhu tubuhnya normal. Satu bilik untuk pemilih yang suhu tubuhnya diatas 37,3 derajat celcius. Simulasi hari ini dilaksanakan secara nasional. Namun meskipun ada 7 kabupaten yang menyelenggarakan pilkada, Kabupaten Sintang ditunjuk untuk melaksanakan simulasi hari ini. Simulasi juga kita lakukan pada aplikasi SIREKAP. Pemungutan akan dilakukan pada jam 07.00 hingga 13.00 lalu dihitung dan rekapnya sudah dilakukan melalui SIREKAP ini. KPPS dan saksi pasangan calon wajib memiliki smartphone dan scan barcode. Secara otomatis akan terlihat hasilnya. Dalam waktu dan hari yang sama, kita bisa tahu hasil penghitungan pada hari tersebut” papar Hazizah.
Komisioner KPU Provinsi Kalimantan Barat, Erwin Irawan menyampaikan waktu yang tersisa sampai pada 9 Desember 2020 adalah 18 hari lagi. KPU harus siap bekerja keras melakukan persiapan dan menjalankan tugas sebagai penyelenggara. Kondisi hujan panas dan bencana sudah diprediksi dan sudah dilakukan antisipasi. Di Kalbar ada 7 kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada, tidak akan mengalami masalah serius.
"Terus dukung KPU untuk menjalankan seluruh tahapan pilkada ini. Pemilih jangan takut datang ke TPS. Simulasi ini memperlihatkan bahwa KPU menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Maka pemilih datang sudah langsung menjalankan tahapan dan langkah sampai pemilih pulang, kita terapkan protokol kesehatan," ungkap Erwin Irawan.
Erwin mengatakan, hasil pemungutan suara akan direkap dengan aplikasi SIREKAP yang akan sangat membantu merekap di tingkat TPS, kecamatan dan kabupaten. Masyarakat yang ingin melihat hasil sementara, silakan kunjungi situs KPU. Bisa dilihat grafik perolehan suara masing-masing calon. Meskipun untuk menentukan pemenang adalah menggunakan mekanisme pleno hasil di tingkat kabupaten. Hasil pleno yang akan dikirim ke Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
"Dulu ada aplikasi SITUNG. Sekarang kita menggunakan smartphone yang sudah ada SIREKAP. Jangan takut datang ke TPS dan bawa KTP Elektronik dan C Pemberitahuan. Yang boleh memilih adalah warga yang memegang KTP Elektroni Kabupaten Sintang dan warga yang belum ada KTP tetapi menunjukan surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang menerangkan bahwa yang bersangkutan sudah melakukan perekaman E-KTP ” terang Erwin Irawan. (hms)