Launching internet desa |
Hadir mendampingi Wakil Bupati Sekadau saat itu Ketua DPRD kabupaten Sekadau Radius Effendy, Komisi Informasi Provinsi Kalbar Katarina, Kadis PMD Sekadau Bayu Dwiharsono, Kalak BPBD Matius Jon, Kadis Perhubungan AB Yasin, Camat Nanga Mahap Acung Yulius, Camat Sekadau Hulu Aloysius Ashari dan Forkopimka Nanga Mahap.
Wakil Bupati Sekadau, Aloysius mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh kecamatan Nanga Mahap. Ia menyebut, banyak hal yang dapat dimanfaatkan warga dengan adanya kampung online. Seperti digunakan untuk belajar daring (online).
"Dulu di kampung cari sinyal naik bukit, sekarang mudah-mudahan dengan adanya kampung online bisa berjalan dengan baik," kata orang nomor dua di Kabupaten Sekadau ini.
"Bukan hanya untuk gaya-gayaan tapi banyak juga manfaatnya untuk laporan, belajar online dan sebagainya," tambahnya.
Aloysius mengatakan, pihak Kecamatan Nanga Mahap patutnya berbangga, karena di tengah pandemi Covid-19, pihaknya masih dapat melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana untuk kepentingan masyarakat.
"Kita patut berbangga, karena kampung online ini merupakan yang pertama di Kalimantan Barat. Terobosan ini juga mengacu pada visi dan misi kepala daerah untuk mewujudkan kabupaten Sekadau yang sejahtera, adil dan berinovasi," ungkap Aloysius.
"Inovasi inilah yang sudah kita lakukan," tambahnya.
Wakil Bupati Sekadau juga berterimakasih atas inovasi yang dilakukan terutama dalam era digital, di era keterbukaan dan era New Normal tersebut. Di zaman yang semakin canggih kata dia, SDM juga harus melek teknologi.
Sementara itu, Camat Nanga Mahap Acung Yulius menuturkan, dengan kondisi daerahnya yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Ketapang yang jauh dari transportasi dan sulitnya mengakses jaringan internet, pihaknya dan seluruh Kepala Desa berupaya untuk bersama-sama mendeklarasikan kampung online di kecamatan Nanga Mahap tersebut.
Acung menyebut, pengadaan internet desa tersebut dilakukan dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (DD) yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pengurus desa dan masyarakat.
"Mudah-mudahan Kabupaten Sekadau dengan 87 desa bisa mengikuti kampung online. Ini salah satu kebanggaan kita semua. Terlebih kita merupakan kampung online pertama di Kalimantan Barat," pungkasnya. (tim)
Editor: Asmuni