Safari Gemarikan untuk Penurunan Stunting dan Gizi Buruk

Editor: Redaksi author photo

Kegiatan Perluasan Safari Gerakan Masyarakatkan Makan Ikan (Gemarika) dalam rangka percepatan penurunan Stunting dan gizi buruk di kabupaten Sekadau. 
Sekadau Kalbar, Borneopost.id - Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan bersama Mitra Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Yessy Melania menggelar kegiatan Perluasan Safari Gerakan Masyarakatkan Makan Ikan (Gemarika) dalam rangka percepatan penurunan Stunting dan gizi buruk di kabupaten Sekadau. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Kateketik Sekadau, Kamis (11/8/2022).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan barat, Herti Herawati mengatakan, Gemarikan akan di fokuskan dan ditujukan terutama untuk kabupaten-kabupaten yang angka konsumsi ikannya masih rendah di bawah 40 kg/kapita/tahun. 

"Kami akan mengupayakan agar kabupaten Sekadau angka konsumsi ikannya bisa di atas 40, dan untuk meningkatkan konsumsi ikan, yang pertama dilihat dari ketersediaan ikan di daerah setempat, dan juga ketahanan pangan yang harus handal dengan cara mengupayakan budidaya ikan di air tawar," kata Herti Herawati.

Pada kesempatan yang sama, sambutan Anggota Komisi IV DPR-RI, Yessy Melania yang di wakili oleh Yesaya Pamungkas mengatakan, tujuan dari kegiatan Gemarikan ialah untuk menurunkan angka stunting di kabupaten Sekadau.

"Dan tentunya kegiatan ini juga dilaksanakan agar masyarakat dianjurkan untuk mengonsumsi ikan segar maupun olahan ikan," kata Yesaya Pamungkas.

Direktorat Jenderal penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, Erwin Dwiyana juga mengatakan, dengan meningkatnya produksi ikan, tentunya ikan yang di produksi dan di tangkap serta di budidayakan oleh nelayan akan di beli masyarakat dan tentunya ini juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Selain itu kita juga menghadapi masalah kurangnya gizi atau stunting, dan stunting itu juga tidak hanya mengenai masalah pola asuh dan air bersih tetapi juga melibatkan pola makan, maka dari itu tentunya kami menganjurkan masyarakat agar terus mengonsumsi ikan," kata Erwin Dwiyana.

Selanjutnya, Wakil Bupati Sekadau, Subandrio dalam sambutannya mengatakan, Ikan6 merupakan komoditas pangan yang sangat diminati oleh konsumen sehingga diperkirakan untuk tahun-tahun yang akan datang, dianjurkan mengonsumsi ikan, baik ikan segar maupun olahan ikan.

"Saat ini di kabupaten Sekadau terdapat ada 20 desa dari 87 desa yang angka stuntingnya cukup tinggi sehingga perlu penanganan serius," kata Subandrio.

"Berdasarkan kajian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan beberapa studi lainnya, penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan disebabkan beberapa faktor antara lain kurangnya pengetahuan gizi dan teknik pengolahan ikan yang masih terbatas, ikan yang ada di suatu daerah kurang bervariasi, harga ikan dinilai bergengsi cukup mahal dibandingkan daya beli masyarakat," jelasnya.

"Salah satu cara untuk peningkatan konsumsi ikan antara lain dengan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) dan membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan)," pungkasnya.(yati).

Share:
Komentar

Berita Terkini