Sintang Kalbar, BorneoPost.id - Pelaksana Harian (Plh) Bupati
Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M. Si memimpin jalanya rapat evaluasi
penanganan banjir oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Bantingsor
Kabupaten Sintang, di Aula Kantor Camat Sintang, Rabu (1/12/2021). Pelaksana Harian (Plh) Bupati
Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M. Si
Salah
satu yang dibahas oleh Yosepha Hasnah dalam rapat tersebut adalah
munculnya kasus demam berdarah atau DBD (Demam berdarah Dengue) di
Kabupaten Sintang setelah banjir surut.
“Kita sudah kirim surat
ke Bapak Gubernur Kalimantan Barat untuk pengajuan peralatan untuk
foging dengan obat untuk campurannya. Mudah-mudahan Bapak Gubernur
Kalbar bisa membantu kita sesuai dengan hasil dialog dengan beliau di
Pendopo Bupati Sintang saat kunjungan kerja,” ujarnya
“Kita juga
akan menyebar alat foging beserta cairanya ke 21 Puskesmas yang ada.
Biasanya setelah banjir surut, akan banyak nyamuk yang bisa menyebabkan
demam berdarah,” tambahnya
“Saya juga minta, kalau alat sudah
cukup nanti, foging untuk satu Kecamatan Sintang agar dilakukan serentak
dalam satu hari. Karena kalau dilakukan beda hari, maka yang terjadi
adalah nyamuknya lari ke daerah yang belum di foging. Tapi kalau
dilakukan serentak, maka nyamuknya akan mati karena semua daerah sedang
dilakukan foging. Kita harus melakukan foging supaya masyarakat kita
tidak terdampak bencana lainnya. Kita jangan hanya melihat dampak banjir
saja, tetapi dampak lain juga kita perhatikan seperti dampak penyakit.
Saya mengajak jajaran pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten
Sintang untuk sama-sama waspada terhadap penyakit demam berdarah ini,”
tutup Yosepha Hasnah.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
dan Koordinator PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Azni Firmania
kepada wartawan menyampaikan bahwa kondisi pasca banjir ini, muncul
kasus baru yaitu demam berdarah yang per 29 November 2021 ini sudah
terjadi 34 kasus demam berdarah yang tersebar di beberapa wilayah kerja
Puskesmas.
“Di Puskesmas Nanga Serawai ada 8 kasus, Puskesmas
Nanga Tebidah ada 9 kasus, Sungai Durian 7 kasus, Tanjungpuri ada 4
kasus, Puskesmas Darajuanti ada 1 kasus, Dedai 1 kasus, Kebong 2 kasus,
Mensiku 1 kasus, Nanga Ketungau 1 kasus. Sehingga totalnya 34 kasus,”
jelas Azni Firmania.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang,
Harisinto Linoh sebelumnya menyampaikan bahwa alat foging yang standby
di kantor itu ada 6 unit saja.
“Jadi 6 unit itu, tidak mampu
menjangkau seluruh wilayah di Kecamatan Sintang. Setiap Puskesmas punya
satu alat foging yang relatif baru. Jadi total se-Kabupaten Sintang ini,
kita memiliki 26 alat foging saja,” pungkasnya. **
Komentar